LATAR BELAKANG
Pada masa sekarang, sistem informasi telah mengubah cara perusahaan melakukan bisnis yang mengakibatkan banyak hal-hal baru terjadi dalam suatu organisasi. Hal ini dapat dilihat dari perubahan yang ada di sekitar kita, misalnya fasilitas ATM yang disediakan oleh perusahaan perbankan, fasilitas CD-ROM yang umumnya terdapat di perpustakaan, scanner yang terdapat di toko-toko swalayan, dan sebagainya. Ini menunjukkan bahwa peranan SI menjadi semakin meningkat mengikuti perkembangan teknologi informasi.
Secara tradisional, manajemen dan akademisi memandang peranan Sistem Informasi sebagai fungsi pendukung dalam operasi perusahaan. Pandangan ini sesuai dengan definisi awal SI yang mendefinisikan SI sebagai fungsi pendukung dalam melaksanakan aktivitas dan fungsi manajemen.
Saat ini, manajemen dan akademisi memandang peranan SI sebagai enabler bagi perusahaan untuk memperoleh keunggulan kompetitif. Sistem informasi mampu mengubah bentuk organisasi, mampu mengubah cara perusahaan dalam beroperasi, dan mampu mengubah cara perusahaan dalam bersaing, tentunya dengan syarat bahwa perusahaan tersebut harus mampu berinovasi dalam menciptakan suatu produk.
Inovasi adalah suatu kumpulan teknologi dan ilmu pengetahuan yang ada untuk memenuhi kebutuhan tertentu (Warren, 1984). Inovasi memerlukan faktor-faktor terpilih dari pengetahuan yang ada dan memadukannya dalam suatu cara yang unik untuk memperoleh keuntungan di seluruh produk dan proses yang ada. Inovasi dapat meliputi inovasi teknologi, inovasi organisasi serta inovasi pemasaran yang akhir-akhir ini banyak diterapkan di berbagai perusahaan sebagai salah satu keunggulan kompetitif mereka.
Dampak dari inovasi terutama inovasi teknologi adalah terciptanya otomatisasi diberbagai kegiatan organisasi. Otomatisasi memberikan perbaikan kualitas jangka panjang dan kesinambungan produk dengan mempertimbangkan adanya pembaharuan terhadap teknik-teknik penyelesaian pekerjaan. Perusahaan-perusahaan yang melakukan otomatisasi harus selalu melatih kembali karyawannya karena otomatisasi merupakan proses yang berkesinambungan. Penguasaan teknologi bagi karyawan sangat diperlukan untuk tercapainya keberhasilan otomatisasi (inovasi teknologi) di organisasi.
Hubungan Inovasi Teknologi dan Otomatisasi
Terjadinya inovasi teknologi akhir-akhir ini memacu perusahaan untuk meningkatkan strategi organisasi dengan tujuan tercapainya keberhasilan organisasi dalam jangka panjang. Inovasi teknologi terutama inovasi sistem informasi disikapi oleh banyak organisasi dengan menciptakan otomatisasi pada berbagai kegiatan organisasi. Inovasi berarti perubahan. Ini juga berarti menciptakan sesuatu yang tidak ada sebelumnya. Ada beberapa alasan mengapa inovasi sangat diperlukan :
1. Dunia telah berubah
Perubahan yang terus terjadi di lingkungan bisnis menuntut organisasi untuk selalu melakukan perubahan yang mengacu pada pembaharuan dan perbaikan.
2. Semua proyek (kegiatan) memerlukan champion
Setiap kegiatan atau proyek akan dikelilingi oleh user yang memerlukan champion di setiap kegiatan. Dengan demikian setiap individu organisasi harus menanamkan dalam dirinya untuk menjadi champion dalam setiap kegiatan supaya proyek berhasil.
3. Para pemakai (user) telah belajar lebih banyak
Jumlah perubahan yang dilakukan pada setiap kegiatan akan meningkat sebanding dengan meningkatnya pengetahuan para user . Mereka akan melihat perubahan apa yang akan dilakukan oleh perusahaan sehingga perubahan yang dilakukan organisasi seringkali mengalami kegagalan. Para manajer dituntut untuk lebih hati-hati dan menganalisa setiap
kegiatan yang akan dilakukan agar program dapat berhasil.
4. Berbagai variabel yang lain
Organisasi harus mempertimbangkan banyak variabel yang akan menentukan keberhasilan suatu proyek, seperti mempelajari user, database, penyesuaian pribadi dengan pengguna, belajar bekerja sama dengan orang lain, dan beradaptasi dengan lingkungan. Otomatisasi merupakan dampak positif yang diakibatkan adanya inovasi teknologi. Adanya otomatisasi diharapkan dapat meningkatkan produktivitas, dan peningkatan laba bagi Perusahaan
Pada Sistem Informasi berbasis komputer, dilihat sebagai cara yang efektif sebagai penghematan biaya untuk mengumpulkan, menyusun, dan mendistribusikan informasi, serta menghilangkan kegiatan yang tidak produktif dan padat karya, seperti telepon, rapat-rapat yang tidak penting, dan pengumpulan informasi.
ada tiga cara untuk membantu karyawan menggunakan sistem informasi berbasis komputer dengan efektif :
1. Dokumentasi
Yaitu mengembangkan prosedur penggunaan dan panduan untuk memberikan kemampuan kepada karyawan dalam mengakses informasi tidak saja pada pengoperasiannya, tetapi juga penggunaannya secara efektif.
2. Personalia
Manajemen harus menilai kembali persyaratan personalia sebelum merencanakan suatu sistem. Hal ini akan menjamin bahwa staf yang terampil telah tersedia untuk menggunakan suatu sistem.
3. Pelatihan
Manajer harus melatih staf mereka supaya dapat menggunakan sistem dengan benar dan produktif. Hal ini memungkinkan karyawan untuk mengerti terlebih dahulu bagaimana menggunakan teknologi tersebut dengan lebih efektif.
Organisasi bisnis akan berhasil dalam kompetisi apabila organisasi tersebut mampu mengembangkan suatu kapabilitas untuk penerapan teknologi informasi. Kapabilitas tersebut tumbuh dari pengembangan pengguna teknologi informasi dengan cara melakukan peningkatan kualitas secara berkesinambungan.
Penggunaan sistem informasi berbasis komputer seringkali terkait dengan Otomatisasi di perusahaan seringkali dihubungkan dengan peralatan yang lebih cepat berubah. Sistem informasi berbasis komputer mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap karyawan. Peralatan yang digunakan oleh karyawan di dalam pekerjaan mereka akan memungkinkan mereka dapat melaksanakan tugas-tugas mereka dengan cepat, lebih mudah dan lebih efisien. Penggunaan alat-alat elektronik akan meningkatkan kecanggihan dan efisiensi sistem-sistem otomatisasi kantor. Penghubungan alat-alat kantor dilakukan melalui jaringan elektronik.
Hal ini akan memudahkan karyawan melakukan pekerjaan secara lebih fungsional dan efisien. Kemudahan-kemudahan yang diperoleh karyawan dengan adanya otomatisasi kantor akan menciptakan lingkungan pemberdayaan. Penerapan pendekatan pemberdayaan dalam perusahaan hendaknya bersifat lebih manusiawi sehingga menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Tindakan manajemen yang dapat menjamin keberhasilan pemberdayaan sumber daya manusia dalam organisasi adalah dengan mengembangkan pemahaman yang menyeluruh tentang pemberdayaan dan kesempatan yang mendukung pemberdayaan.
Hubungan Penguasaan Teknologi dan Pemberdayaan Karyawan
Apabila karyawan menyadari bahwa mereka memiliki keterampilan yang sebelumnya tidak pernah mereka ketahui dan mereka akan bekerja dengan kapasitas penuh dibandingkan sebelumnya maka karyawan merasa telah diberdayakan. Di samping itu kepuasan kerja meningkat dan mayoritas karyawan meletakkan keperccayaan yang lebih besar kepada manajemen.
Kepuasan kerja karyawan sangat terkait dengan pekerjaan yang telah mereka lakukan. Secara keseluruhan kepuasan kerja ditemukan mempunyai kaitan erat dengan faktor penting lainnya seperti kinerja pekerjaan dan memiliki hubungan positif diantara keduanya. Inovasi teknologi terutama inovasi sistem informasi (otomatisasi) telah membuat perubahan yang fundamental pada pekerjaan karyawan. Kebutuhan akan adanya pengetahuan dan keahlian yang baru merupakan syarat mutlak bagi karyawan untuk memenuhi perubahan-perubahan dalam pelaksanaan pekerjaan.
Komputerisasi diperkenalkan oleh perusahaan untuk membantu memenuhi tujuan perusahaan dan diterapkan dalam praktek sehari-hari untuk mempertinggi kualitas kerja personil perusahaan. Penguasaan teknologi bagi setiap karyawan merupakan syarat mutlak yang harus dimiliki untuk menjamin kesuksesan pekerjaan bagi individu dan organisasi. Karyawan yang mempunyai penguasaan teknologi yang baik akan mampu menyelesaikan pekerjaannya dengan tepat, hal ini akan menimbulkan kepuasan pekerjaan bagi mereka.
Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan ditemukan bahwa adanya kecocokan tugas teknologi yang dilakukan oleh karyawan berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Ini menunjukkan bahwa penguasaan teknologi yang tepat akan membawa dampak bagi kecocokan tugas-teknologi yang selanjutnya akan menimbulkan pemberdayaan bagi karyawan.
Manfaat Pemberdayaan Karyawan
Perubahan lingkungan bisnis dewasa ini sedemikian cepat sehingga masa depan usahapun penuh ketidakpastian. Kondisi ini memiliki dampak yang sangat besar bagi kelangsungan hidup perusahaan. Namun upaya perubahan yang dilakukan organisasi dalam meyikapi perubahan lingkungan sering menyentuh pada aspek-aspek yang nyata seperti perubahan pada aspek operasional, sistem informasi, teknologi maupun prosedur yang lebih mudah untuk diidentifikasi.
Salah satu cara perubahan ini adalah melalui pemberdayaan sumber daya manusia organisasi. Pendekatan ini berusaha mengkombinasikan secara efektif sisi manusia dan sisi perubahan secara teknikal untuk sukses melakukan merger, restrukturisasi, dan bentuk-bentuk perubahan organisasi lainnya.
Pemberdayaan efektif yang dikomunikasikan pada seluruh organisasi akan meningkatkan produktivitas pekerja, mengembangkan sikap dan tanggung jawab serta pendelegasian otoritas yang lebih besar pada bawahan. Beberapa tindakan manajer dapat mempengaruhi keberhasilan pemberdayaan dalam organisasi, antara lain seperti di bawah ini :
1. Mengembangkan suatu pemahaman yang menyeluruh dari pemberdayaan. Supaya efektif manajer harus mengetahui tentang pemberdayaan dan peraltan manajerial seperti menetapkan tujuan jangka panjang, mempelajari software dan mengelola anggaran.
2. Mengembangkan suatu daftar kesempatan akan mendukung pemberdayaan dalam organisasi. Pengembangan daftar ini dengan input berbagai variasi orang dalam organisasi.
3. Memilih masalah sebagai usaha awal yang memberikan kesempatan yang signifikan bagi keberhasilan, sementara itu berusaha menimimumkan resiko profesional atau kegagalan personal.
4. Mengutamakan setiap pekerja memahami harapan terhadap kinerja dan tugasnya. Menetapkan tujuan bersama untuk menjamin komitmen yang menguntungkan untuk keunggulan kinerja.
5. Menemukan prosedur tindak lanjut untuk kemajuan bersama dengan semua pekerja baik secara individu atau bersama.
6. Menciptakan, mempertahankan dan meningkatkan kepercayaan karyawan. Pemberdayaan hanya akan berlangsung ketika mempelajari pekerja melalui pengalaman, sedangkan untuk salingmempercayai satu sama lain melalui diskusi permasalahan yang terbuka.
7. Praktek pemberdayaan manajer sebagai komponen kritis dari gaya manajemen. Pemberdayaan harus terintegrasi sebagai way of life untuk masing-masing tanggung jawab manajer. Jadi pemberdayaan dipandang sebagai suatu aturan untuk mengelola keberhasilan bisnis.
8. Melakukan tindak lanjut dengan menilai kemajuan pemberdayaan karyawan sehingga dapat menjamin bahwa teknik, pengetahuan dan ketrampilan dibutuhkan untuk bekerja dengan efektif.
Oleh karena itu para manajer di seluruh jenis perusahaan diharapkan untuk membangun tipe lingkungan kerja dengan pemberdayaan sebagai bagian dari budaya organisasi. Karena dengan memasukkan pendekatan ini dalam budaya perusahaan maka pemberdayaan memiliki profitabilitas yang tinggi untuk kesuksesan perusahaan dalam jangka panjang. Berdasarkan tinjauan teoritis di atas, terdapat empat hipotesis yang diajukan untuk penelitian ini, yaitu :
H1 : Otomatisasi sistem informasi berpengaruh secara signifikan terhadap pemberdayaan karyawan.
H2 : Penguasaan teknologi berpengaruh secara signifikan terhadap pemberdayaan karyawan.
H3 : Kesesuaian tugas-teknologi berpengaruh secara signifikan terhadap pemberdayaan karyawan.
H4 : Interaksi pengaruh otomatisasi sistem informasi dan penguasaan teknologi terhadap pemberdayaan dimoderasi oleh kesesuaian tugas-teknologi.
H5 : Otomatisasi sistem informasi, penguasaan teknologi, kesesuaian tugas-teknologi dan pemberdayaan karyawan dipersepsikan berbeda berdasarkan gender, tingkat pendapatan dan tingkat pendidikan
Inovasi Teknologi (Otomatisasi)
Variabel otomatisasi dibagi menjadi empat kategori berdasarkan manfaat atau keuntungan yang diperoleh dari teknologi informasi :
1. Penggantian yang akan terjadi pada saat otomatisasi (penggunaan sistem informasi) mampu meningkatkan prosedur yang sudah ada dengan cara mengotomatisasi seluruh atau sebagian dari suatu prosedur secara berkelanjutan.
2. Penghematan waktu akan meningkat karena adanya aplikasi bantuan sistem informasi terhadap suatu tugas atau kelompok tugas sehingga tujuannya akan tercapai dengan lebih cepat.
3. Peningkatan kualitas kerja dapat dicapai melalui berbagai cara misalnya penyajian yang lebih baik, pelayanan yang lebih memuaskan, dan peningkatan kualitas informasi.
4. Peningkatan atau improvisasi dalam lingkungan kerja untuk membuat pekerjaan menjadi lebih menarik dan lebih mudah. Masing-masing unsur di atas memberikan kontribusi yang penting terhadap dampak otomatisasi bagi karyawan.
KESIMPULAN
Bahwa adanya otomatisasi sistem informasi pada suatu perusahaan akan meningkatkan pemberdayaan terhadap karyawan. Namun penguasaan teknologi dan kesesuaian tugas-teknologi tidak terbukti secara langsung mempengaruhi peningkatan pemberdayaan karyawan. Selain itu, kesesuaian tugas-teknologi memegang peranan penting untuk memperkuat pengaruh otomatisasi sistem informasi dan penguasaan teknologi seorang karyawan untuk meningkatkan pemberdayaan karyawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar